Langsung ke konten utama

Jangan Pakai Tangan Kiri Anda! Itu Contoh yang TIDAK LAYAK (?)

Halo temans, saya kembali lagi dengan tulisan barul Kali ini mengenai kebiasaan seseorang menggunakan tangan kirinya sebagai tangan utama untuk beraktivitas. Seringkali kita mengenal kebiasaan ini dengan istilah kidal/left handed. 
***Ps: Untuk membatasi lingkup tulisan ini, saya tidak akan membahas isu ini ke dalam bahasan agama tertentu.




Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya cukup memegang kuat budaya atau kearifan lokalnya, salah satunya adalah budaya penghormatan kepada orang lain. Terdapat manners khusus untuk bersikap, merespon, berterimakasih, bahkan beraktivitas (sekalipun aktivitas tersebut dilakukan untuk diri sendiri, tanpa bermaksud menyinggung orang lain).



To be honest, I am the person who usually use my left hand for many activities! I am left handed. So here is my perspective. 

Temans, menjadi orang kidal di Indonesia seringkali mendapat perlakuan yang diskriminatif. Jika anda yang sedang membaca artikel ini juga kidal, namun tidak mengalami perlakukan diskriminatif, maka sungguh beruntunglah anda. Setidaknya yang sedang saya tulis ini adalah pengalaman saya yang sudah di alami sendiri

Baru aja mau menikmati makanan yang siap disantap, ada aja yang komentar: "Loh kog pakai tangan kiri? Gak sopan!"
Maksud hati membantu mengambil barang yang terjatuh dan memberinya dengan tangan kiri sambil tersenyum, yang ada malah saya dipelototin. Apalagi kalau ngasihnya ke orang yang lebih tua dari saya! Serasa bentar lagi saya pengen di telan hidup-hidup.
Yang paling nyebelin itu saat hendak menjawab pertanyaan guru dengan menuliskannya di papan tulis depan kelas. Maksud hati menjawab dengan bangga, yang ada malah saya diteriakin satu kelas karena menggunakan tangan kiri! Tambah sakit hati lagi kalau si guru malah mendukung 'hujatan' teman-teman! Aaarrgghh! Kesabaran ini terus teruji!
Saya punya pengalaman yang paling traumatis di dalam hidup ini saat di bully karena menggunakan tangan kiri.
Kejadiannya saat saya masih duduk di bangku TK Nol Besar!
Hey, itu masa dimana kita masih bangga bisa berseragam sekolah, serta bisa belajar menggambar dan menulis, kan?
Ceritanya adalah ketika saya sedang belajar menulis alfabet! Saat itu yang sedang mengajar adalah ibu guru kepala sekolah yang terkenal sangat galak. Saya masih ingat betul nama guru tersebut.
Saya pun mengikuti contoh tulisan alfabet yang di tulis oleh ibu guru di papan tulis. Dengan susah payah saya mengerjakannya. Nah, lagi payah-payahnya menirukan tulisan di papan, tiba-tiba saya dikejutkan dengan hardikan si ibu guru: "Addy! jangan pakai tangan kiri untuk menulis!!!" Betapa terkejutnya saya dan dengan kilat saya langsung menggantinya dengan tangan kanan. Ku coba berkali-kali akan tetapi hasil tulisan tangan kiri lebih bagus dari tangan kanan! Menulis dengan tangan kiri pun rasanya lebih mudah dibanding dengan tangan kanan.
Akhirnya saya memutuskan untuk diam-diam menulis menggunakan tangan kiri tapi kalau bu guru sedang mendekati saya, maka sesegera mungkin mengganti menulis dengan tangan kanan (meskipun menulisnya pun tidak sungguhan).
Akan tetapi, namanya juga anak ingusan yang sedang mencoba berbohong, akhirnya tetap ketahuan juga. Saya di marahi sekali lagi oleh bu guru :(
At the end, semua teman-teman mengumpulkan buku kerjanya untuk diperiksa oleh bu kepala sekolah. Satu persatu diperiksa, termasuk buku kerja saya. Akan tetapi begitu beliau tahu bahwa buku yang sedang Ia pegang adalah buku kerja milik saya, maka dengan sekejap buku tersebut Ia lempar ke lantai sampai beberapa lembar kertas dari buku tersebut berceceran di lantai. Betapa terkejut dan takutlah saya dengan perlakuan yang menakutkan tersebut. Saat itu saya hanya bisa tertunduk ketakutan sambil memungut buku dan kertas yang sudah bercecer di lantai. Namanya anak kecil, tentu tidak berani dan tidak tahu isitilah 'protes' atau lapor ke orangtua. Yang saya ingat adalah saat itu saya begitu ketakutan dan tidak mau melihat wajah ibu kepala sekolah untuk waktu yang lama.
Tidak terasa, kejadian itu begitu membekas dalam diri saya sampai saat ini!

Sampai sudah umur segini, perlakuan serupa ternyata tidak berhenti saya alami. Baru saja beberapa waktu yang lalu saya sedang mengisi beberapa halaman formulir disebuah kantor, sedang serius mengisi formulir tiba-tiba seorang ibu mendekati saya dan berkomentar "nulis kog pakai tangan kiri, mas?" langsung saya jawab "kenapa bu, ada yang salah dengan ibu?" jawabnya lagi "ya nulis harus pakai tangan kanan, itu baru sopan!". Respon ibu ini bikin emosi saya naik sampai ke ubun-ubun, saya tidak pernah merasa mengganggu dia, tiba-tiba langsung datang dan komentar bahwa saya tidak sopan. :@ Saya langsung menjawab dengan nada yang sengaja ditinggikan "Loh, memang kenapa dengan tangan kiri? Ini juga ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan itu baik adanya! Saya memang terlahir kidal, terus kenapa?". Rupanya si ibu tidak mau kalah, ia langsung menjawab "Iya benar, tapi menulis dengan tangan kiri adalah contoh yang TIDAK LAYAK" (masing teringat persis nada dan mimik ibu-ibu tersebut saat mengucapkannya, Arrgh!). Kerena terlalu emosi, saya memilih untuk menjauhi si ibu-ibu tersebut sambil berucap "Ibu, STOP diskriminasi dengan orang kidal! Saya tidak pernah menyuruh orang meniru saya dan tidak pernah juga mengganggu ibu!". Sontak beberapa orang di dalam ruangan tersebut memandangi saya dan ibu-ibu tersebut. Kenapa sih banyak banget orang yang sibuk protes dengan orang kidal, dibanding dengan orang kadal (tangan kanan?) yang bisa saja sikapnya lebih parah dibanding dengan orang kidal?
Kenapa sih banyak banget orang yang terlalu sibuk ngurusi diri orang lain dibanding beresin dulu sifat bobroknya! Casing atau tampilan luar seakan menjadi syarat utama menilai dan menghakimi seseorang.
Hhhhfftt! Buat kalian yang pernah memperlakukan orang kidal seperti pengalaman saya di atas, atau yang serupa. SEGERA BERTOBAT! Kita juga manusia dan punya perasaan. Lagian belum tentu kalian lebih baik dari kami. Mungkin saja tulisan tangan kami jauh lebih baik dibanding dengan tulisan kamu!
Siapa sih yang tidak mau 'normal' beraktivitas dengan tangan kanan seperti kalian? Saya juga mau! Tapi tidak bisa lagi, saya sudah terlahir dengan kebiasaan seperti ini! 

Perlakuan-perlakuan diskriminatif seperti ini, sepertinya hanya saya alami di Indonesia (beberapa orang Indonesia). Setidaknya pengalaman saya dengan orang luar Indonesia justru sangat berbeda!
Saat sedang berinteraksi dengan orang Amerika, dan saat mereka tahu bahwa saya kidal, justru respon mereka sangat positif. "Addy, you must be a creative person" atau pujian-pujian lainnya. 
Ada lagi pengalaman beberapa waktu yang lalu saat sedang berada di Jepang untuk sebuah pelatihan kepemudaan Internasional. Saat teman-teman orang Jepang mengentahui saya menggunakan tangan kiri, mereka langsung bergumam panjang "whooaaa.../ Ooohhh" (setidaknya seperti itu tulisannya, silahkan dibunyikan sendiri-sendiri. hahaha). Saya sudah pasrah, pasti mau di komentari negative. Ehh, malah kelanjutannya bikin saya kaget. "Hidarikiki!! You must be so smart, Addy!" Orang Jepang menyebut Kidal dengan kata "hidarikiki".
Obama juga kidal tuh.. :D

Perlakuan yang berbeda ini sontak membuat saya kembali dan tetap bersemangat! Saya bangga menjadi orang kidal! Yah, I really proud to be left handed!  Penasaran juga sih mengapa sampai orang luar sering bilang begitu. Pas gugling, saya dapat info yang cukup menarik:
Chris McManus, profesor psikolog dari University College London berkata seperti ini: "Orang kidal memiliki presetasi lebih cemerlang (Ohyaa? :D ), Hal ini karena penggunaan tangan kiri membuat kinerja otak lebih terstruktur. Mereka yang kidal, diperkirakan menggunakan kedua sisi otak untuk banyak hal, seperti pengolahan verbal. Sementara itu, orang yang menggunakan tangan kanan, lebih banyak mengandalkan sisi otak kiri.* 
Saya setuju pak profesor. Hehehehee

Okelah temans, terimakasih sudah mau baca tulisan saya yang tidak penting ini. Poin penting yang mau saya sampaikan adalah: Berhenti melakukan diskriminasi terhadap orang yang menggunakan tangan kirinya sebagai tangan utama dalam beraktivitas. Kita juga manusia dengan keunikan masing-masing!
Jangan biarkan rantai diskriminasi ini berlanjut. :)

Salam!
Sumber: http://life.viva.co.id/news/read/463649-terungkap--mengapa-orang-kidal-lebih-cerdas







Komentar

  1. Saya setuju.Karena saya juga pengguna tangan kiri.Walau begitu prestasi saya bagus bahkan lebih bagus dari yang tangan kanan di sekolah.

    BalasHapus
  2. Saya setuju.Karena saya juga pengguna tangan kiri.Walau begitu prestasi saya bagus bahkan lebih bagus dari yang tangan kanan di sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hallo Nur...
      Senang membaca komentar darimu. Tetap semangat dan stay positive ya!
      Buktikan kalau orang kidal juga tidak kemudian mengurangi akhlak atau nilai moral seseorang.
      Stop diskriminasi terhadap org kidal. ;)

      Hapus
  3. Iya nih, tapi aku aneh...
    Aku kalau melakukan kegiatan lain kecuali menulis seringkali menggunakan tangan kiri.... dan disekolah seringkali dibully :(.... bahkan nilaiku dikurangi setiap ketahuan menggunakan tangan kiri oleh guru... oleh karena itu, nilaiku jelek :( (just sharing)

    BalasHapus
  4. Iya nih, tapi aku aneh...
    Aku kalau melakukan kegiatan lain kecuali menulis seringkali menggunakan tangan kiri.... dan disekolah seringkali dibully :(.... bahkan nilaiku dikurangi setiap ketahuan menggunakan tangan kiri oleh guru... oleh karena itu, nilaiku jelek :( (just sharing)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Laporkan ke komnas HAM kalo memang benar nilaimu dikurangi karena pakai tangan kiri.

      Hapus
  5. udah banyak pengalaman tentang itu semua. banyak yang merespon buruk. terkadang juga capek dengan pertsnyaan orang-orang setiap kali melihat kita menulis

    BalasHapus
  6. udah banyak pengalaman tentang itu semua. banyak yang merespon buruk. terkadang juga capek dengan pertsnyaan orang-orang setiap kali melihat kita menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Just be yourself! :)
      Yang penting kita tunjukan kualitas kita...
      Tetap semangat berkarya ya...

      Hapus
    2. Just be yourself! :)
      Yang penting kita tunjukan kualitas kita...
      Tetap semangat berkarya ya...

      Hapus
  7. Saya juga sebenarnya udh sejak kecil terlahir kidal, saya menulis menggunakan tangan kiri dan melakukan aktifitas seperti biasa memakai tangan kiri, tetapi waktu kelas 3 SD saya dimarahin sama orang tua saya, bukan hanya orang tua tapi guru2 di sekolah saya juga berkomentar dan hasilnya saya dipaksa untuk belajar memakai tangan kanan. Sempat saya protes tapi gak ada gunanya, yang ada saya di kritik pedas yang hanya bikin sakit hati. Sampai saat ini untuk melakukan kegiatan tulis menulis saya selalu menggunakan tangan kanan, walaupun tidak selancar saya memakai tangan kiri. Dengan bisa menggunakan kedua tangan saya dengan maksimal itu menjadi kepuasan tersendiri bagi saya. Dan saya setuju dengan pendapat anda tentang orang luar lebih open minded karena saya pernah sharing kepada mereka tentang diskriminasi orang kidal di Indonesia, mereka speechless ketika saya bercerita pengalaman saya sebagai orang kidal. Mereka bingung kenapa hanya karena sebuah tangan, orang2 melakukan diskriminasi yang berujung kepada pembullyan. Karena itu tidak masuk akal, beberapa orang berpikiran bahwa tangan kanan itu "tangan baik" dan tangan kiri itu adalah "tangan buruk". Sedangkan di dalam Kitab, apa yang diciptakan oleh Tuhan kepada manusia itu baik adanya. Dan hanya orang yang berpikiran sempit yang menganggap itu buruk.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berbahagialah Kamu!

( sebuah tafsiran dari ucapan bahagia Yesus dalam seri Khotbah di Bukit kitab Matius 5:1-12) Pendahuluan Dalam paper singkat kali ini, saya memilih Ucapan Bahagia yang diucapkan oleh Yesus dalam seri khotbah di bukit yang dimuat dalam Injil Matius 5:1-12. Di dalamnya saya membahas perikop ini berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika saya membaca perikop tersebut secara lebih cermat ( close reading ). Metode tafsir yang saya gunakan dalam paper ini akan mengarah kepada metode tafsir Kritik Bentuk, dimana saya akan mengamati jenis dan kedudukan teks dalam kehidupan. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan ada model tafsir lain yang saya pakai apabila menemukan sesuatu yang menarik di dalamnya. Tafsiran kali ini saya mencoba mengulasnya ayat demi ayat. Khotbah di Bukit 5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengaj...

Backpacker ke Singapura Sendirian II

Touch Down! Akhirnya mendarat juga di Changi International Airport! Bandara ini dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia lohh! Yap, bener banget. Saya sudah buktikan sendiri kalau ini emang bandara terbaik di dunia. Fasilitas di bandara memang sangat lengkap dan terkesan tidak lagi di bandara melainkan di mall-mall besar gitu. Yang paling saya suka adalah adanya kursi pijat di sisi bandara yang dapat digunakan secara gratis. Kebayang deh kalau fasilitas-fasilitas itu ada di Indonesia, pasti pada ngantri untuk dipijat gratisan. Hahaha. Kabarnya di Changi ada bioskop bagi penumpang yang transit lama atau harus menunggu penerbangannya dalam waktu yang cukup lama. Kabar baiknya, fasilitas bioskop juga di berikan secara cuma-cuma alias GRATIS kepada semua penumpang yang berada di Changi. Ooppss.. mending kita gak usah banding-bandingin dengan bandara-bandara di Indonesia deh. Itu semua masih urusan PT. Angkasa Pura I & II.  Setelah mengisi form imigrasi dari Pemerintah Singapo...