Langsung ke konten utama

Backpacker ke Singapura Sendirian III

Hallo teman2. Maaf ya sudah lama menggantung cerita ini. Semoga tidak mengurangi keseruan cerita dan pengalaman jalan2 ini. Well, lets continue***

Saking pulasnya tertidur di Hostel, saya tidak menyadari kalau sudah ada 2 orang baru yang mengisi tempat tidur di samping saya, 2 orang yang kemudian saya ketahui berasal dari Jerman. But, Im not really cares with them because I'm too curious to begin my exploration. lol

Mandi dan ganti baju kilat! Mulailah saya memacu kaki saya di negeri Singa. Pertama-tama adalah mengelilingi kawasan China Town. Sama seperti yang saya jelaskan di postingan sebelumnya, China Town benar-benar membuat kita merasa seperti ada di China! (Kayak udah pernah ke China aja gw -_-#). Bingung mau mulai dari mana petualangan ini. Untuk itu saya putuskan yang paling pertama saya lakukan adalah mencari money changer, dan atas saran Helen (front office di hostel) saya pun pergi ke kawasan People Park. Awalnya saya kira tempat itu semacam taman gitu atau semacam alun-alun lah, ealah pas sampe di sana ternyata itu mall gede -__-! Kata Helen sih di situ rate nya cukup bagus dan wajar, jadilah saya menukar sejumlah rupiah ini ke SGD (Singapore Dollar), duh... berasa banget mata uang kita tidak "seberapa" dibandingkan dengan SGD T__T. SGD dipakai sebagai uang resmi di Singapore, untuk itu saya bela-belain jalan kaki ke tempat ini demi sesuap nasi! Yaiyalah, udah sore jam 4 perut udah minta di isi karena tadi cuma sarapan nasi lemak dengan porsi mini di atas pesawat!

On the way to People Park. Foto di ambil dari atas jembatan penyebrangan.
 Singapore menyambutku dengan hujan rintik. Lol

"people starved, but Internet..."  lapar sih, tapi saya malah muter-muter mall untuk beli paket data untuk 1 minggu di Singapore. Koneksi internet di gadged sangat penting bagi saya yang masih newbie dalam dunia backpacker supaya bisa mudah jalan-jalan menggunakan aplikasi google maps atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah GPS. Selain itu tentulah untuk lebih mudah stay connected dengan orang-orang yang ada di Indonesia. lol
Bukan paket internet yang saya dapat, yang ada malah sakit hati tak berujung! Harga paling murah untuk beli kartu baru adalah 24SGD itu sama aja kayak kita beli kartu baru yang hanya untuk dipakai dalam 1 minggu seharga 200an ribu rupiah! (Sakitnya itu loh, DI SINI!!!! *tunjukdompet*).
Ya sudahlah, hidup ini memang keras! Toh dulu orang-orang gak pake GPS juga bisa jalan-jalan ke luar negeri *menghiburdiri*
Lagi galau-galau nya karena gak bisa beli internet, tiba-tiba saya ditarik mbak-mbak cantik dan dengan sigap mbak-mbak nya mengoles sesuatu di tangan saya. "Hello dear, this is.. bla..bla..bla" . OMG! Saya gak sempat merespon karena langsung shock dengan perlakukan mbak-mbak ini, apalagi ini bukan di Indonesia.
Ternyata eh ternyata, saya sedang masuk dalam area orang-orang yang jual produk-produk kecantikan. Hadeeehhh..... mana gw tau? Ini sama kayak pas saya jalan-jalan di Am*arukmo Plaza di Yogyakarta, tiba-tiba ada mbak-mbak yang menarik tangan saya dan mengoleskan produknya ke tangan saya! Hanya saja bedanya, si mbak yang sekarang lebih agresif dan bicara dalam bahasa Inggris.
"Hhmm, sorry dear! Im in hurry." Langsung deh saya tancap gas. Hahaha... sepanjang jalan, ternyata banyak orang seperti mbak-mbak tadi hanya saja dengan merk yang berbeda. Lucu juga sih, saya cuma bisa ketawa ketiwi sambil jalan cepat, sehingga tidak mudah ditangkap. *lebay*

Saya pun segera meninggalkan mall tersebut dan kembali ke area sekitar hostel untuk mencari makan siang (sore)! Ada sebuah Chinese Resto yang ada tulisannya S$3,5 Hainanese Chicken Rice. Wow, murah juga ya? (dari observasi sepanjang jalan, ini emang yang paling murah. lol) Akhirnya saya putuskan untuk masuk ke dalam resto tersebut dan tentu saja memesan si Chicken Rice. Hahahaha.
Hainanesse Chicken Rice
Nyaaam, porsinya gede rasanya enak! Rupanya Hainanese Chicken Rice ini makanan yang unik karena ayamnya di tim hingga matang, tapi penampilannya seperti belum matang. 
Pokoknya rasanya emang juara dan sedaap, saya jadi langganan di resto itu karena memang rasanya enak dan murah se Singapore. lool
Tidak lupa pula saya membeli uncle ice cream yang katanya terkenal. Iya sih, dengan HANYA 1 SGD, kita udah bisa membeli eskrim yang cukup gede ukurannya.
uncle ice cream
















Tidak banyak yang saya lakukan setelah itu selain tongkrongin orang-orang yang lalu lalang sambil belajar mengamati kehidupan sosial orang-orang di singapore. 1 kesimpulan yang menarik: orang-orang singapore adalah pekerja keras! Mereka terbiasa melakukan banyak hal dengan tepat waktu dan cepat! 4 hari tinggal di sana sudah buat saya terbiasa jalan cepat dan on time! lol
Rushing time in MRT Station
Hanya saja saya agak miris melihat mereka yang bekerja tanpa memiliki waktu luang yang banyak untuk beristirahat atau sekedar menghibur diri. Tidak sedikit saya temui di dalam MRT atau MRT Station, banyak orang yang main game atau bahkan menonton film menggunakan HP sambil berjalan cepat! Entah bagaimana mereka bisa menikmati film yang lagi sedih-sedihnya atau seru-serunya sambil tetap berjalan (cepat) tanpa jatuh apalagi menabrak orang di sekitar mereka! Tentu ini butuh latihan yang banyak. ckckck. Saya malah sempat melihat seorang ibu-ibu kantoran yang sedang berjalan (cepat) dengan headset kecil di kedua telinga sambil matanya tidak beranjak dari HP nya yang tidak terlalu besar ukurannya. Rupanya doi lagi nonton film Twilight. OMG kebayang gak ya tiba-tiba ibu itu berubah jadi serigala. hahahahaha
Dari jalan-jalan kali ini saya belajar untuk menggunakan waktu yang masih di anugerahkan Tuhan sebaik-baiknya. Seringkali saya membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa menghasilkan sesuatu yang produktif. Kebiasaan ON TIME juga perlu di hidupi secara terus menerus sehingga menjadi gerakan bersama. Jangan hanya bisa ON TIME pas di negri orang aja, di negeri sendiri juga doong.
heehee..
Okay deh, nanti saya lanjut lagi tulisan ini. Tapi dengan sequel yang berbeda.
Stay tune!


minta di fotoin sama orang yang lewat. :D

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Pakai Tangan Kiri Anda! Itu Contoh yang TIDAK LAYAK (?)

Halo temans, saya kembali lagi dengan tulisan barul Kali ini mengenai kebiasaan seseorang menggunakan tangan kirinya sebagai tangan utama untuk beraktivitas. Seringkali kita mengenal kebiasaan ini dengan istilah kidal/left handed.  *** Ps: Untuk membatasi lingkup tulisan ini, saya tidak akan membahas isu ini ke dalam bahasan agama tertentu. Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya cukup memegang kuat budaya atau kearifan lokalnya, salah satunya adalah budaya penghormatan kepada orang lain. Terdapat manners khusus untuk bersikap, merespon, berterimakasih, bahkan beraktivitas (sekalipun aktivitas tersebut dilakukan untuk diri sendiri, tanpa bermaksud menyinggung orang lain). To be honest, I am the person who usually use my left hand for many activities! I am left handed. So here is my perspective.   Temans, menjadi orang kidal di Indonesia seringkali mendapat perlakuan yang diskriminatif. Jika anda yang sedang membaca artikel ini juga kidal,...

Berbahagialah Kamu!

( sebuah tafsiran dari ucapan bahagia Yesus dalam seri Khotbah di Bukit kitab Matius 5:1-12) Pendahuluan Dalam paper singkat kali ini, saya memilih Ucapan Bahagia yang diucapkan oleh Yesus dalam seri khotbah di bukit yang dimuat dalam Injil Matius 5:1-12. Di dalamnya saya membahas perikop ini berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika saya membaca perikop tersebut secara lebih cermat ( close reading ). Metode tafsir yang saya gunakan dalam paper ini akan mengarah kepada metode tafsir Kritik Bentuk, dimana saya akan mengamati jenis dan kedudukan teks dalam kehidupan. Selain itu juga tidak menutup kemungkinan ada model tafsir lain yang saya pakai apabila menemukan sesuatu yang menarik di dalamnya. Tafsiran kali ini saya mencoba mengulasnya ayat demi ayat. Khotbah di Bukit 5:1 Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. 5:2 Maka Yesuspun mulai berbicara dan mengaj...

Backpacker ke Singapura Sendirian II

Touch Down! Akhirnya mendarat juga di Changi International Airport! Bandara ini dinobatkan sebagai bandara terbaik di dunia lohh! Yap, bener banget. Saya sudah buktikan sendiri kalau ini emang bandara terbaik di dunia. Fasilitas di bandara memang sangat lengkap dan terkesan tidak lagi di bandara melainkan di mall-mall besar gitu. Yang paling saya suka adalah adanya kursi pijat di sisi bandara yang dapat digunakan secara gratis. Kebayang deh kalau fasilitas-fasilitas itu ada di Indonesia, pasti pada ngantri untuk dipijat gratisan. Hahaha. Kabarnya di Changi ada bioskop bagi penumpang yang transit lama atau harus menunggu penerbangannya dalam waktu yang cukup lama. Kabar baiknya, fasilitas bioskop juga di berikan secara cuma-cuma alias GRATIS kepada semua penumpang yang berada di Changi. Ooppss.. mending kita gak usah banding-bandingin dengan bandara-bandara di Indonesia deh. Itu semua masih urusan PT. Angkasa Pura I & II.  Setelah mengisi form imigrasi dari Pemerintah Singapo...